Minggu, 15 November 2009

GURU SEJATI SYEKH SITI JENAR, GURU SEJATI PEMIMPIN DALAM MAKRIFAT JAWA


JUDUL BUKU: GURU SEJATI SYEKH SITI JENAR, GURU SEJATI PEMIMPIN DALAM MAKRIFAT JAWA
PENERBIT: METROEPISTEMA
PENULIS: AHMAD MUNIR MULKAN
ISBN: 978-602-95293-0-2
TEBAL: 198 HAL
UKURAN: 14.5 X 21 CM
HARGA: 35.000,-
DISTRIBUTOR TUNGGAL:
CV. DIANDRA PRIMAMITRA MEDIA
0274-871159, 021-8508801, 031-5928869, 088802844621, 088802844622, 088802844623,088802844624
Email: diandramitra@gmail.com


PENGANTAR PENULIS:

Adam mengenal dunia dan segala ada karena diberitahu Sang Maha Guru yaitu Allah, sehingga mengalahkan setan (ibus) saat diuji Tuhan ketika setan (iblis) protes mengapa Tuban mencipta manusia. Allah adalah Maha Guru, Maha Ilmu, Maha Tahu, dan Maha Kuasa serta Maha Memiliki. Berguru berarti usaha memperoleh, mengetahui, dan menguasal ilmu menjalani hidup lebih balk. Hubungan guru-murid demikian merupakan konsekuensi kehidupan seperti halnya Adam saat pertama kali hidup atau dihidupkan.
Begitulah Raja Mataram pertama, putra Ki Ageng Pengging ya Xi Kebokenongo adalah salah seorang murid Syekh Sill Jenar. Pada masa mudanya. Sultan yang bergelar Panembahan Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama Khalifatullah ing Tanah jawa itu, diambil sebagai anak angkat Ki Ageng Tingkir. Karena itu Ia juga dikenal dengan nama Joko Tingkir. Raja-raja jawa yang bertahta kemudian adalah merupakan keturunan Raja Matararn pertama yang cucu murid Siti Jenar itu.

Kehadiran Syekh Siti Jenar hampir selalu mengundang debat panjang tanpa ujung pangkal. DarI mana wall “pembangkang” ini berasal, sebagian menyebutnya dan Persia beraliran Syiah, ada yang menyebut dari India, tapi ada juga yang menyatakan wall di luar sistem pernerintahan resmi ml adalah keturunan resi dan Cirebon yang disepoto (disumpahi) lalu berbubah menjadi cacing. Suatu saat sang cacing ini secara tidak sengaja berguru ilmu gaib pada seorang wall ketika sedang mengajari muridnya di atas perahu di sebuah telaga. Syahdan sang guru itu mengetahui bahwa ada yang sedang mencuri dengar ilinu gaib yang diajarkan pada muridnya, si cacing pun berubab wujud menjadi manusia yang kemudian dikenal sebagai Syekh Siti Jenar.

Bagi rakyat kebanyakan, terutama dalam tradisi Jawa, Syekh Siti Jenar adalah sosok wali paling populer dan dipercaya sebagal guru suci atau guru sejati raja-raja sesudah Demak. Konon dalam mitos Syekh Siti jenar tetap jejer sebagai guru sejati atau guru suci hingga hari ini. Guru sejati demikian itu begitu akrab dalam kehidupan masyarakat. terutama di kalangan masyarakat Jawa.

Demikian pulalah Pak Harto (Alm. Jendral Besar Soeharto, Presiden RI ke II), konon mempunyai banyak guru yang tersebar di hampir setiap kawasan negeni ini. Dikabarkan Pak Harto memiliki laku meguru di berbagai tempat yang dipercaya oleh umum sebagal tempat “wingit” atau angker karena memiliki aura magis. Atas dasar berbagal pandangan atau rumor demikian itu maka Pak Harto dianggap banyak orang memiliki kekuatan linuwih. Namun demikian, hukum alam menentukan nasib akhir beliau yang kemudian wafat setelah beberapa tahun lengser keprabon oleh suatu kekuatan tak terduga dan tak terbayang sebelumnya.

Nah, bagaimana Siti Jenar menempatkan dan nggulowentah (membelajari) murid-muridnya? Apa nasehat Siti Jenar tentang sosok sang guru? Masalab ini akan dijelaskan dalam berbagai tulisan dalam buku ini. Pandangan Syekh Siti Jenar tentang dan Tuhan, memang sering menirnbulkan kesalahpahaman, tetapi jika dicermati secara hati-hati terdapat banyak kearifan di dalamnya. Demikian pula hubungan gagasan Syekh Lemah Abang tersebut dengan pandangan-pandangan dalam tradisi Jawa khususnya tentang pemimpin dan atau satrio.

Buku kumpulan tulisan ini pernah terbit dengan judul Makrifat Siti Jenar: Teologi Pinggiran dalam Kehidupan Wong Cilik diterbitkan oleh Grafindo Khazanah llrnu, Jakarta tahun 2004. Buku dengan judul itu telah mengalami cetak ulang sebanyak 3 kali. Setelah mengalami editing disana-sini, buku ini kembali terbit dengan judul Guru Sejati Syekh Siti Jenar Guru Selati; Pemimpin dalam MakrifatJawa.

Beberapa uraian dalam buku ini pernah dimuat dalam berbagal media cetak; Kompas, Republika, Jawa Pos, Tempo, Gatra, dan Suara Muhammadiyah. Selain itu ada juga beberapa tulisan yang pernah dimuat dalam jurnal perguruan tinggi. Sebagian lagi dituils untuk keperluan berbagai diskusi dalam beragam forum di banyak tempat. Artikel-artikel tersebut Sebagian mungkin bisa ditemukan dalam beberapa buku penulis yang sudah terbit sebelumnya.

sebagai sebuah kumpulan tulisan, tentu banyak gagasan yang diuraikan dalam satu bagaian seningkali muncul kembali dalam bagian yang lain. Namun jika pembaca bersedia menjadikan gagasan utama buku ini sebagai penjaring utama maka pembaca akan menemukan alur pikiran yang utuh seperti tencermin dalam judul buku.


DAPATKAN SEGERA BUKU INI DI TOKO BUKU TERDEKAT SEPERTI GRAMEDIA, GUNUNG AGUNG, TOGA MAS DLL

Tidak ada komentar: