Senin, 18 Januari 2010

GELARAN ALAMANAK SENI RUPA JOGJA 1999 – 2009


PENERBIT: GELARAN BUDAYA
JUDUL BUKU: GELARAN ALAMANAK SENI RUPA JOGJA 1999 – 2009
PENULIS : TIM GELARAN BUDAYA
ISBN: 978-979-1436-21-2
TEBAL: 872 HAL
UKURAN: 13,5 X 20 CM
HARGA: 150.000,-
KATEGORI: ALMANAK SENI RUPA
TAHUN TERBIT: JANUARI, 2010
DISTRIBUTOR:
CV. DIANDRA PRIMAMITRA MEDIA
0274-4477105, 021-8508801, 031-5928869, SMS ONLINE: 081578784085, 081328781525

Email: diandramitra@gmail.com

Sinopsis:

Almanak berbeda dengan kronik, ensiklopedi maupun kamus. Kronik merujuk pada waktu kejadian. Ensiklopedi merujuk pada pengertian kunci tentang peristiwa dan disusun secara alfabetis. Sementara kamus pada pengertian kata demi kata demi kata beserta contoh penggunannya.

Nah, almanak merujuk pada kalender dan sekaligus pengetahuan yang bersifat tematik. Temalah yang menjadi sandaran utamanya. Terutama sekali nama, tempat dan ruang, peristiwa, dan organisasi atau kelompok.

Namun, Gelaran Budaya Almanak Senirupa Jogja 1999-2009 (disingkat, Gelaran ASRY) ini bukan sekedar “Almanak”, melainkan “Almanak +” lantaran menggabungkan banyak sekali model: Ensiklopedi, Kamus, Kronik, Who’s Who, Katalog, maupun Yellow Pages (Nama | Alamat).

Ini adalah semacam “buku pintar” seni rupa yang bisa digabung oleh seluruh komponen yang berkepentingan dengan dunia seni rupa, terutama di Yogyakarta selama sepuluh tahun terakhir. Sebuah kota yang secara statistik, memiliki puluhan ribu seniman dengan aktivitas seni yang kaya. Karena itu kota ini kerap disebut sebagai produsen seni yang paling fantastik di Asia atau “Makka”nya seni rupa Asia.

Tujuan:

Selain mengisi kekosongan buku sejenis di rak buku seni rupa Indonesia, buku ini dibuat untuk merangkum sebanyak mungkin cakupan untuk merangkum sebanyak mungkin cakupan tema dan menjadi kunci informasi dan pengetahuan tentang seni rupa di Jogja: ribuan peristiwa, ribuan pelaku, ribuan tempat, ribuan karya, ratusan organisasi, lembaga pendidikan, industri kerajinan dan lain sebagainya. Dengan keluasan cakupan ini diharapkan, buku ini bisa menjadi langkah awal untuk menciptakan sebuah cita-cita Masyarakat Seni Rupa Jogjakarta dengan menyiapkan mula-mula bank data dan informasi bagi pihak-pihak yang sekiranya menyusun cetak biru industri kreatif di kawasan Jogjakarta

Navigasi

Gelaran ASRY ini diikat oleh empat kategori besar: nama (seniman), peristiwa (kronik), ruang (tempat/kawasan), peristiwa (organisasi). Dari keempat ikatan itu lalu diturunkan menjadi tema-tema spesifik yang dirujuk dari perkembangan-perkembangan termutakhir seni rupa selama sepuluh tahun sebagaimana yang terpetakan dalam isi buku ini.

Waktu

Riset ini dikerjakan para sejarawan cum jurnalis muda Indonesia Buku yang justru diluar lingkaran seni rupa. Ada kelemahan dan kelebihannya. Kelemahannya: para periset berangkat dari ketaktahuan dan tuna wacana terhadap dunia seni rupa. Untuk menutupi “tuna” itu, diberikan diberikan pembekalan umum dan definisi ringkas seadanya apa yang mesti dilakukan dalam diskusi-diskusi kecil dengan para pelaku seni. Kelebihannya: kita tahu dunia seni rupa sebagian besar di dalamnya adalah “dunia gosip” yang penuh intrik sebagaimana dunia-dunia lain pada umumnya. Dengan keberjakaannya itu, para jurnalis tanpa beban dan konflik kepentingan menemui puluhan komunitas dan kelompok, belasan galeri, mengkonfirmasi ribaun nama selama sekuen waktu lima bulan.

Pola

Riset ini dikerjakan dengan falsafat jurnalisme klasik, bahwa kerja mengumpulkan informasi adalah kerja “jurnalistik kaki” itu lalu di olah dengan pikiran dengan bantuan kecakapan menulis. Tapi pertama tama memang kerja kaki yang mengikuti yang tak kalah klasiknya. Mula-mula membaca semua seluruh arsip tertulis yang tersedia, baik dari koran, newsletter, buletin, katalog, undangan maupun portal online di berbagai tempat, terutama sekali di Perpustakaan Indonesia Visual Art Archive (IVAA), Perpustakaan Taman Budaya Yogyakarta, Perpustakaan ISI Yogyakarta, Perpustakaan Daerah Malioboro, galeri-galeri, rak-rak pribadi seniman maupun kantor.

Melakukan perjalanan panjang mengukur nyaris seluruh jalan-jalan di semua tempat sejauh kawasan empat kabupatan di Yogyakarta plus kota. Pola dipilih khusus mengkonformasi ruang ruang seni yang tersedia.

Menemui belasan pelaku seni dalam sesi wawancara untuk memperkaya bahan dan sekaligus pemberitahuan tentang penulisan buku Gelaran ASRY ini.

DAPATKAN BUKU INI DI TOKO BUKU TERDEKAT, SEPERTI GRAMEDIA, TOGA MAS, SOCIAL AGENCY, DLL

Tidak ada komentar: