Jumat, 05 Juni 2009

Awas, Hadis Palsu


Judul Buku: Awas, Hadis Palsu!
Penulis: Muhammad Fuar Syakir
Isbn: 978-979-19799-1-7
Tebal: Vii + 196 Hal
Ukuran: 20,5 x 14,5 cm
Harga: 30.000,-
Penerbit: Leutika Yogyakarta-0274-880387
Distributor Tunggal:
CV. Diandra Primamitra Media
0274-871159, email: diandramitra@gmail.com


Pendahuluan
Segala Puji bagi Allah, Dzat Pemberi nikmat Yang Maha Agung dalam kemurahan-Nya. Dialah Wujud yang telah mengajari manusia sesuatu yang tidak diketahuinya. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada baginda kita, Muhammad SAW, manusia yang menjadi kekasih Allah dan seorang hamba yang sangat istimewa dalam pandangan-Nya. Begitu pula dengan keluarga dan para sahabatnya, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan untuk mereka.

Dalam Kemuliaan dan Kesucian-Nya, Allah SWT senantiasa menjaga keotentikan isi kitab suci- Nya yang berfungsi sebagai kitab rujukan dalam membuat undang-undang kehidupan di dunia, dan yang bertugas sebagai wakil Allah dalam memberi petunjuk menuju jalan kebenaran. Dia pulalah yang telah menjaga beragam bentuk aktifitas kekasih-Nya (ke-sunah-an), Muhammad sang Nabi agung itu, dan dirinyalah Allah menjadikan ke-sunah-an tersebut sebagai sumber kedua—rujukan setelah al-Qur’an—dalam menetapkan undangundang hukum Islam atau syari’at.

Sebagaimana diketahui bahwa begitu banyak sabda Nabi yang telah disampaikan oleh beliau, kemudian ditulis atau dihafal oleh para sahabat, selanjutnya diriwayatkan kembali oleh satu generasi ke generasi berikutnya. Karenanya, sangat memungkinkan jika dalam proses periwayatan tersebutterjadi percampuran ungkapan antara ucapan para sahabat, tabi’in, ulama atau orang-orang bijak dengan sabda Nabi—terlepas apakah hal tersebut terjadi karena adanya unsur kesengajaan atau tidak.

Persoalannya sekarang adalah bahwa ungkapan-ungkapan tersebut—pernyataan yang ternyata bukan hadis—menimbulkan pengaruh negatif yang signifikan terhadap sifat keotentikan hadis Nabi itu sendiri. Ungkapan-ungkapan itu ternyata banyak ditemukan dalam beberapa kitab—di dalamnya nama Nabi dicantumkan sebagai pemegang otoritas (qail)—padahal kenyataannya ungkapan tersebut tidakberasal dan Nabi.

Bertolak dan gambaran di atas, saya secara serius melakukan kajian yang kemudian saya publikasikan melalui buku ini. Adapuri pola dan sistem yang saya gunakan dalam melakukan pengkajian dan penelitian mengenal fenomena tersebut adalah sebagaimana tersebut di bawah ini:

Bab I: menjelaskan berbagai macam faktor yang menjadi sebab keluarnya beragam pernyataan yang dinisbatkan pada Nabi dalam komunitas masyarakat Muslim.

Bab II: mengkaji secara teliti tentang beberapa pernyataan yang atkan pada Nabi, padahal pernyataan tersebut sama sekali tidak rnber dan Nabi—berasal dan para sahabat, tabi’in, ulama, dan orangbijaksana (hukama’) . Adapun sistem pengkajian dalam bab mi dilakukan n kerangka metodologi sebagai berikut:
1. Memaparkan terlebih dahulu pernyataan yang dinisbatkan secara keliru pada Nabi, baru kemudian menjetaskan siapa sesungguhnya yang mengeluarkan pernyataan tersebut. .
2. Menguraikan nilal atau faedah yang terkandungmanfaatnya—dari
ungkapan tersebut.

3. Menuturkan hadis Nabi yang mengandung kesamaan makna dengan
ungkapan tersebut, sebelum kemudian membeni ulasan panjang (men-syarh) isi kandungan hadis tersebutjika dipenlukan.
KimpuIan saya berikan sebagai tambahan pemahaman saat mengkajian yang dipaparkan dalam Bab Dua.Yang demikian, sematan agar pembaca dapat menentukan sikap secara benar dalam memahami berbagai macam pernyataan tersebut—tentu saja sikap yang sesuai sunah Nabi itu sendiri.
Dr. Muliammad Fuâd Syãkir
Buku ini bisa didapatkan di:

1. Toko Buku Gramedia
2. Toko Buku Gunung Agung
3. Toko Buku Utama
4. Toko Buku Karisma
5. Toko Buku Togas Mas
6. Toko Buku Social Agency
7. Toko Buku Uranus
8. dan Toko Buku Terdekat Anda.

Tidak ada komentar: